8 tahun di Anderson : Dari TK hingga SD


Hai semua, kali ini aku akan menceritakan tentang SD lamaku, SD Anderson, karena ada tugas sekolah. Terima kasih sekali pada guru saya telah memberikanku tugas ini, dengan begitu aku bisa membuka memori lamaku tentang sekolahku. Sebenarnya aku rindu dengan sekolahku, rindu dengan suasana pembelajarannya, lingkungan sekolahnya, teman-temannya, dan guru-gurunya.



Bagaimana aku bisa masuk Anderson?

Sekolah Anderson sendiri tempatnya terpencil teman-teman, letaknya di tengah kampung dan jalannya agak sempit untuk menuju kesana, ya, saat aku pertama kali kesana, rasanya tidak mungkin di tempat itu ada sebuah sekolah. Lantas, bagaimanakah aku bisa masuk Anderson, yang tempatnya begitu terpencil dan jarang diketahui?

Suatu hari di tahun 2014.....

Pagi yang cerah, ayahku memutuskan untuk bersepeda keliling sambil olahraga. Ia mencoba jalan-jalan ke luar kompleks perumahan dan......tersesat. Ia lalu berkeliling sebentar dan menemukan sebuah bangunan sekolah tersembunyi dalam jalan kecil dari Kampung Rawa Mekar Jaya. Sekolah itu, namanya Sekolah Swasta Anderson School, terlihat bangunannya yang sudah agak tua dan atapnya yang usang. Ayahku lalu mencari jalan ke rumah dan berhasil pulang ke rumah.

Keesokan harinya, ayahku menanyakan ke tetanggaku yang menyekolahkan anaknya disana, perihal sekolah Anderson yang kemarin ia lihat. Setelah diberitahu tentang biayanya, pelajarannya, dan lingkungan sekolahnya, ayahku pun tertarik untuk menyekolahkanku disana. Beberapa hari kemudian, ia mengajakku jalan-jalan ke Anderson School. Ia lalu mengobrol dengan kepala sekolah sekaligus pemiliknya, Pak Thomas. Sementara aku melihat-lihat ruang kelasnya, kantinnya, dll. Bangunannya sudah tua dan tidak terlalu bagus.

🕗 Anderson School BSD Banten opening times, 11, Jalan Nias Raya, tel. +62  21 53162677

Kalian lihat sendiri kan, atapnya sudah jelek? Ya, memang sering sekali bocor. Dan suatu ketika, terjadi angin kencang dan hujan deras, sekolah pun tergenang dan kami libur 1 hari. Sungguh menyenangkan bukan!

 Walaupun bangunan sekolahnya terlihat seperti gudang, don't judge a book by its cover! Pelajarannya berkualitas, guru-gurunya asik, ramah, teman-temannya pun keren keren. Meskipun sekolah kami buruk dalam fasilitas, namun sekolahnya berprestasi loh! Sekolahnya berstandar  Nasional Plus (Sekedar info, sekolah Nasional Plus sama dengan sekolah berstandar nasional, namun kebanyakan sekolah NasPlus mencampur kurikulumnya dengan Bahasa Inggris). Anderson School juga menempati peringkat ke-9 nilai UN se-Banten! Keren kan? 

 

 Perjalanan ke sekolah

Jarak antara rumahku ke sekolah kurang dlebih 2 kilometer, dan hanya sekitar 10 menit dengan motor, Kalau saatnya sekolah, jalannya macet sekali. Oleh karena itu, aku memakai jasa bapak-bapak tukang ojek setempat, biasanya aku panggil "babeh". Dia sudah tua, bahkan sudah memiliki cucu, namun setiap hari ia mengantarkanku ke sekolah. Dengan motornya ia luwes mengendarainya ditengah kemacetan puluhan mobil, bagaikan nyamuk ditengah kerumunan manusia. Biasanya aku naik ojek bersama tetanggaku yang juga bersekolah disana. Sayangnya, wabah Covid-19 menimpa, tukang ojek pun kehilangan mata pencaharian utamanya, sebab anak-anak sekolah dari rumah. Sebenarnya aku merasa iba dengan tukang ojek yang biasa mengantarku ke sekolah.

 

Fasilitas sekolah

Walaupun tampak luar sekolahku kurang bagus, namun fasilitasnya cukup banyak dan memadai. Setiap tingkatan (PAUD, TK A dan B, Kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6, SMP, dan SMA) hanya memiliki satu kelas, oleh karena itu kami akrab dan saling mengenal sesama murid. Sebelum memulai pelajaran kami biasanya dibagi berdasarkan agama masing-masing untuk berdoa bersama sebelum memulai pembelajaran. 

 Lalu, ada perpustakaan, tidak terlalu besar, namun koleksi bukunya lengkap dan kebanyakan berbahasa Inggris. Akubisa meminjam buku dari perpustakaan selama tenggat tertentu, di sekolahku terdapat kartu siswa yang bisa dibutuhkan untuk meminjam buku. Oiya, kita juga bisa ke perpustakaan saat jam istirahat, namun dibagi per hari tiap kelas.

Juga ada kantin yang lumayan besar, walaupun kapasitasnya hanya memuat 2 kelas saja (sekitar 60 orang). Di kantin ini hanya ada satu orang yang berjualan, dan makanan yang dijualnya bervariasi mulai dari kentang goreng, telur gulung, bubur ayam, nasi kuning, dan favoritku - Mie Ayam! Sebenarnya dahulu ada sebuah dapur yang melayani kantin sekolah ini, dan menjual makanan bak warung nasi - kita diambilka nasi lalu mengambil lauknya sesuka hati, dan lauk yang aku paling suka adalah bakwan jagungnya!

Kalian juga bisa berlangganan catering di sekolah ini. Biasanya jasa catering disediakan oleh sekolah melalui warung makanan setempat, dan siswa yang berminat bisa membayar jasa catering tersebut. Makanan cateringnya bervariasi sih, cuma aku suka sop dan kerupuknya.

 Kemudian ada ruang guru, yang berfungsi sebagai tempat guru dan kepala sekolah bertugas dan beristirahat sejenak. Siswa juga bisa menggunakan ruang guru untuk membayar biaya sekolah atau berbincang jika ada masalah atau butuh bantuan. Selain itu, ruang guru merupakan ruang yang paling dingin di sekolah, seringkali kami "dingin-dinginan" disana secara diam diam setelah pelajaran olahraga. Kami juga sering mengisi minum kami disana karena ada dispenser untuk air, namun sebenarnya tidak diperbolehkan bagi siswa.

 Lalu di lantai 2 ada lab komputer, aku sendiri belum pernah masuk ke lab komputer karena hanya diperbolehkan untuk tingkat SMP keatas. Di lantai 2 terdapat kelas SMP,  namun ada kelas SMP yang berada di lantai 1. Aku sendiri masih belum benar-benar tahu apa yang ada di lantai 2. Sebab, kami tidak diperbolehkan naik ke lantai 2, sekalipun dalam jam istirahat. Aku baru sekali-dua kali naik ke lantai 2, sebab saat itu aku ingin berdiskusi dengan kakak kelasku.

Hallway di sekolahku lumayan luas. Kami biasa mengadakan pentas atau acara di hallway, dan setiap ada event pasti ramai sekali, siswa tidak ada yang tidak mau melihat pertunjukan. Biasanya jika ada event tertentu, setiap kelas dilatih untuk menampilkan pertunjukan, biasanya tari-tarian dan kontes menyanyi. Kita juga bisa memanfaatkan hallway untuk lapangan bola, bulutangkis, dan pelajaran olahraga.

Di depan sekolahku terdapat lapangan kecil yang biasa digunakan untuk pelajaran olahraga. Di hari Senin, lapangan itu dipakai untuk upacara, dan pagi-paginya digunakan sebagai tempat drop off siswa.

 Di samping sekolah ini, terdapat lahan tanah luas yang bisa dimanfaatkan untuk parkiran, terkadang kita juga bermain bisbol disana karena tempatnya luas. Selain itu, sekolahku terletak diantara jalan kampung dan jalan perumahan, sehingga kita bisa jogging setiap pelajaran olahraga dengan aman dan nyaman tanpa gangguan knalpot bising yang berkeliaran di jalan raya.

 

Ekstrakulikuler sekolah

Kegiatan eksktrakulikuler di sekolahku ada banyak, dari badminton, tari tradisional dan modern, futsal, taekwondo, klub membaca, melukis/menggambar, catur, dan masih banyak lagi. Selama 3 tahun  terakhir di sekolahku, aku mengikuti ekskul bulutangkis, karena seru, dan teman-temannya pun banyak. Terima kasih Pak Owie, guru olahraga, pemimpin doa bersama, dan coach bulutangkisku, terima kasih banyak telah menghadirkan memori indah untuk dikenang di masa depan.

 

Pengalamanku di sekolah


image.png

Ini foto kelas 1 dulu... Ya Allah... masih kecil aku waktu itu 

 

Pengalaman sekolahku banyak dan berharga. Selama 8 tahun aku sekolah di Anderson School dari TK hingga SD Kelas 6, aku mendapat banyak pelajaran berharga, serta teman-teman yang tak bisa dilupakan. Dari pengalaman lucu, senang, memalukan, menyedihkan aku lalui selama 8 tahun di sekolah ini. Pengalaman lucu, saat kami saling bersenda gurau di jam istirahat. Pengalaman mealukan, saat dihukum oleh guru. Pengalaman menyedihkan, saat melihat teman baikku pindah sekolah. Kabar menyedihkan lainnya, guruku, Ms. Felicia meninggal dunia baru-baru ini karena kanker otak. Aku merasa sangat terpukul dengan kepergiannya, menurutku dia adalah guru favoritku, dia juga guru yang sangat baik, ramah, dan sopan.

 Aku sangat bangga bisa sekolah di SDS Anderson. Menurutku, pengalaman dan kenang-kenangan sekolah di Anderson School sangatlah berharga dan tidak akan pernah kulupakan selama hidupku. Prestasi dan penghargaanku selama ini, merupakan hasil bimbingan para guru Anderson yang baik dan ramah.

 

Sampai sini saja blog kali ini. Terima kasih wahai guru bahasa indonesiaku, Pak Muliadi Tarigan telah membuka kembali memori masa laluku dengan memberi tugas ini. 

Terima kasih semua, sampai jumpa di blog selanjutnya. 

Komentar